Rabu, 25 Mei 2011

sakit hati

rabu malam begitu dingin, hanya ada aku dan kawan-kawan setiaku yaitu laptop dan hapeku. sambil mengerjakan tugas aku chatting bersama seseorang yang istimewa bagiku yaitu si 'ndut' , seminggu yang lalu kami pacaran tapi beberapa hari kemarin kami putus karena kesalahanku. sebagai cowok mungkin kadang aku terlalu egois sehingga lupa memikirkan perasaan mereka kaum wanita. dia bilang beberapa hari lalu kalau kita lebih baik bersahabat karena dia bilang aku terlalu care sama teman wanitaku yang ada ditempatku kuliah. sebenarnya walau LDR kami pun sanggup untuk bertahan tapi sayangnya ketika dia bilang seperti ini "kamu harus belajar kehilangan sebelum kamu belajar untuk menyayangi" aku hanya bisa terdiam, tak ada pembelaan dan besoknya kami sudah menjadi seorang sahabat tapi aku akui ini kesalahnku karena mengecewakanya dan menyia-nyiakanya dan 1,5 tahun kami pacaran hancur karena kesalahanku.sedih.

aku sayang sama dia begitupun sebaliknya, tapi dia memiliki masalah lain yaitu dia sedang dideketin oleh pria lain dari semester 1 yang dimana dia sudah di deketin dari awal kami LDR. mendengar cerita yang sama tentang cowo itu kadang membuatku merasa muak, bosan, dan cemburu dan hal itu merupakan cobaan yang berat karena hal itu berhasil membuat hubungan kami berantakan, tapi sayangnya untuk saat ini kami adalah seorang sahabat. Walau baru beberapa hari kami bersahabat aku masih sangat berharap untuk bisa kembali padanya tapi dia terlalu sibuk untuk mengurusi permasalahanya. ketika dia sedih dia selalu sms aku atau chatting sama aku untuk curhat masalah cowok tersebut sedangkan aku cuman bisa membuat dia tenang karena memang aku tidak ingin membuatnya sedih tapi sayangnya hatiku sangat sakit setiap mendengar cerita demi cerita yan dia ceritakan, tapi semua itu aku lakukan untuk membayar hutang kesalahan yang pernahku lakukan.

setiap hari aku selalu menyapanya dan kami berbicara santai dan ketika aku mulai mencoba membuat atmosfere cinta dia selalu merespons sangat biasa atau menolaknya dan disanapun sakit hati itu terasa sangat menyedihkan. Pada suatu malam yaitu malam ini kami saling bicara dan saling jujur dimana dia bilang bahwa dia bingung berada diantara dua pilihan antara aku dan cowok tersebut, sedangkan aku selalu berharap untuk bisa bersamanya. dan dia menangis. aku selalu tidak tega melihatnya menangis, itu terasa begitu sedih dan menyakitkan, jika aku berada dekatnya mungkin pelukanku bisa menenangkanya tapi sayangnya itu semua hanya mimpi dan aku mulai menenangkanya dalam diskusi hati ini. kami mulai melanjutkan chatting kami, kami terus jujur, dia terus mengeluarkan kesedihan hatinya sedangkan aku terus menerus membuat dia untuk sabar dan kuat dan itu sangat sakit hingga pada suatu pemikiran aku memberikan solusi yang menurutku ini lah hal terbodoh yang pernah kulakukan yaitu mengalah. aku pun bilang kepadanya bahwa aku yang akan mundur dan aku bilang kepadanya untuk jangan pedulikan aku lagi, dan menyuruhnya menyelsaikan urusanya sampai tuntas dengan cowok tersebut. Apapun hasilnya nanti aku akan siap sebagai seorang sahabat, dan dia kembali tenang dan tersenyum. dan aku pun terbujur lemas tak berdaya menahan siksa dari hatiku sendiri.

dia bilang bahwa dia tidak ingin aku berubah menjadi orang yang berbeda seperti tidak pernah mengenal satu sama lain dia ingin aku berjanji bahwa aku akan menjadi faris sebagai orang yang dia kenal dan sayang walau sayang itu dulu. ini merupakan perjanjian yang sangat dan sangat menipu hatiku tapi untuk dirinya, sekali lagi aku biarkan pisau menusuk hatiku lebih dalam dan aku bilang 'iya'.
aku memberikan emoticon senyum kepadanya dan aku bertanya lebih jujur dari yang sebelumnya yaitu tentang perasaanya yang sebenernya kepada cowok tersebut sebagai permintaan yang seharusnya lebih baik aku tidak usah mengetahui jawabanya.
dan aku mendapatkan sebuah jawaban diaman dia bilang kalau dirinya sudah mulai suka kepada cowok tersebut tapi bayanganku masih mengusiknya. dan sumpah, aku tak berdaya lagi untuk membaca chat yang ada di hapeku. bukanya aku takut untuk membaca terusanya dari sms tersebut tapi badanku sudah tidak ingin menerima sakit lebih banyak lagi, tapi aku memaksa untuk bangun dan membacanya dan memberinya semangat hingga dia tersenyum, aku hanya ingin dia tersenyum walau aku sakit.

memang sebuah kebodohan untuk melakukan hal tersebut dari kesalahan hingga mengorbankan perasaanku sendiri tapi dia ada benarnya juga, mungkin aku harus belajar kehilangan sebelum belajar kesetiaan dan dia juga mengajarkan aku tentang arti sakit hati itu sendiri, sebuah pelajaran yang terlalu cepat dan nyata untuk aku dapatkan, untuk 'ndut' makasih ya buat selama ini, dan maaf bila mengecewakanmu terlalu sering dan kata akhir untuk menutup catatan ini yaitu kalimat istimewa dan yang terakhir aku berikan untuknya aku sayang kamu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar